Jumat, 08 Mei 2015

[023] Al Mu'minuun Ayat 026

««•»»
Surah Al Mu'minuun 26

قَالَ رَبِّ انْصُرْنِي بِمَا كَذَّبُونِ
««•»»
qaala rabbi unshurnii bimaa kadzdzabuuni
««•»»
Nuh berdo'a: "Ya Tuhanku, tolonglah aku {997}, karena mereka mendustakan aku."
{997} Pertolongan yang dipermohonkan oleh Nuh kepada Allah ialah membinasakan kaumnya sehabis-habisnya. Lihat selanjutnya surat Nuh ayat 26.
««•»»
He said, ‘My Lord! Help me, as they impugn me.’
««•»»

Tatkala sudah jelas kepada Nuh keingkaran kaumnya yang terus menerus, bahwa mereka tidak mau menyadari kesesatan mereka, dan telah cukup lama beliau melaksanakan kewajiban dakwahnya, maka Allah SWT mewahyukan kepadanya, bahwa tidak akan beriman kaumnya, melainkan orang yang sudah beriman saja, tidak akan bertambah lagi bilangannya, maka Nuh berdoa kepada Tuhannya supaya diberi pertolongan, seraya berdoa , "Ya Tuhanku tolonglah aku, karena mereka mendustakan aku."

Doa Nuh tersebut pula dalam firman Allah lainnya:
فدعا ربه أني مغلوب فانتصر
Maka dia mengadu kepada Tuhannya, "Bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu tolonglah (aku)".
(QS. Al Qamar [54]:10)

Dan seperti dalam firman-Nya:
وقال نوح رب لا تذر على الأرض من الكافرين ديارا
Nuh berkata, "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi".
(QS. Nuh [71]:26)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Berdoalah) Nabi Nuh, ("Ya Rabbku! Tolonglah aku) atas mereka (karena mereka mendustakan aku") yakni mereka tidak mau percaya lagi kepadaku, maka binasakanlah mereka. Maka Allah berfirman memperkenankan doanya:
««•»»
He, Noah, said, ‘My Lord, help me, against them, because they deny me’, because of their denial of me, by destroying them. God, exalted be He, says, responding to his supplication:
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 25[AYAT 27]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
26of118
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=23&tAyahNo=26&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#23:26

[023] Al Mu'minuun Ayat 025

««•»»
Surah Al Mu'minuun 25

إِنْ هُوَ إِلَّا رَجُلٌ بِهِ جِنَّةٌ فَتَرَبَّصُوا بِهِ حَتَّى حِينٍ
««•»»
in huwa illaa rajulun bihi jinnatun fatarabbashuu bihi hattaa hiinin
««•»»
La tidak lain hanyalah seorang laki-laki yang berpenyakit gila, maka tunggulah (sabarlah) terhadapnya sampai suatu waktu."
««•»»
He is just a man possessed by madness. So bear with him for a while.’
««•»»

Nuh tidak lain hanyalah seorang laki-laki yang miring otaknya, yang berbicara seenaknya saja, tidak memperhatikan apa yang diucapkannya, yang tidak beralasan sama sekali, dan oleh karena itu tidak usah dilayani.

Karena itu bersabarlah terhadapnya sampai ia pada suatu waktu merasa terjepit atau dipojokkan sehingga kembali kepada keadaannya yang normal dan memeluk lagi agama nenek moyang kita".

Ucapan mereka itu menunjukkan betapa jauh mereka dalam keingkarannya, padahal mereka mengetahui, bahwa Nuh orang yang paling cerdas pikirannya di antara mereka. Allah SWT tidak membalas sanggahan mereka itu, karena sanggahan mereka itu tidak ada nilainya.

Memang setiap Rasul seharusnya melebihi setiap orang dari umatnya dengan kelebihan dalam segi akhlak dan mukjizat. Bila seorang rasul ingin kedudukannya lebih tinggi dari kedudukan umatnya, hal itu karena dengan demikian semua petunjuk-petunjuknya akan diikuti. Di samping itu harus berwibawa, supaya dengan wibawanya itu dapat memimpin umatnya kepada jalan yang benar, dan Rasul itu ma'sum, yakni terpelihara dari kesombongan.

Dan ucapan mereka, tentang seruan kepada ketauhidan itu belum pernah mereka jumpai sejak nenek moyang mereka dahulu. Padahal ucapan mereka itu tidak cukup untuk dijadikan alasan menolak risalah Nuh. Dan tuduhan mereka bahwa Nabi Nuh menderita sakit ingatan, bertentangan dengan kenyataan yang mereka alami sendiri.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Ia tiada lain) maksudnya Nuh ini tidak lain (hanyalah seorang laki-laki yang berpenyakit gila) dalam keadaan gila (maka tunggulah terhadapnya) tunggulah dia, atau biarkanlah dia (sampai suatu waktu") hingga saat kematiannya. Maksud mereka biarkanlah dia begitu, nanti juga mati sendiri.
««•»»
He, Noah, is just a man possessed by madness, a case of dementia. So bear with him for a while’, until he dies.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 24[AYAT 26]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
25of118
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=23&tAyahNo=25&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#23:25

[023] Al Mu'minuun Ayat 024

««•»»
Surah Al Mu'minuun 24

فَقَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ مَا هَذَا إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُرِيدُ أَنْ يَتَفَضَّلَ عَلَيْكُمْ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَأَنْزَلَ مَلَائِكَةً مَا سَمِعْنَا بِهَذَا فِي آبَائِنَا الْأَوَّلِينَ
««•»»
faqaala almalau alladziina kafaruu min qawmihi maa haadzaa illaa basyarun mitslukum yuriidu an yatafadhdhala 'alaykum walaw syaa-a allaahu la-anzala malaa-ikatan maa sami'naa bihaadzaa fii aabaa-inaa al-awwaliina
««•»»
Maka pemuka-pemuka orang yang kafir di antara kaumnya menjawab: "Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, yang bermaksud hendak menjadi seorang yang lebih tinggi dari kamu. Dan kalau Allah menghendaki, tentu Dia mengutus beberapa orang malaikat. Belum pernah kami mendengar (seruan yang seperti) ini pada masa nenek moyang kami yang dahulu.
««•»»
But the elite of the faithless from among his people said, ‘This is just a human being like you, who seeks to dominate you. Had Allah wished, He would have sent down angels. We never heard of such a thing among our forefathers.
««•»»

Maka menjawablah pemuka-pemuka orang kafir di antara kaumnya: Nuh ini tidak lain hanya seorang biasa saja seperti kamu, tidak mempunyai kelebihan apa-apa, baik fisik maupun mental sehingga ia berhak untuk menjadi utusan Allah dan menerima wahyu. Dia hanya ingin menjadi seorang yang lebih tinggi kedudukannya dari kamu, dan ingin lebih berkuasa, maka untuk mencapai tujuannya itu, lalu ia mengaku menjadi pesuruh Allah, padahal sebenarnya ia tidak pantas. Lalu mereka menyebutkan tiga perkara yang menjadi alasan untuk tidak mengakui Nuh sebagai utusan Allah.

Pertama
Seandainya Allah menghendaki mengutus seorang Rasul yang memerintahkan beribadah hanya kepada Allah saja, tentu Dia mengutus beberapa malaikat, dan bukan mengutus seorang manusia biasa.

Ke·dua
Mereka belum pernah mendengar dari nenek moyang mereka sendiri seperti apa yang dikemukakan oleh Nuh, tentang penyembahan hanya kepada Allah saja. Mereka memandang bahwa seruan kepada ketauhidan itu tidak ada tradisinya dari nenek moyang mereka sendiri, dan oleh karenanya mereka menantang habis-habisan walaupun bertentangan dengan akal dan rasio mereka sendiri. Hal demikian menunjukkan betapa dalamnya mereka terseret dalam taklid-buta, yang sukar sekali dikembalikan dari kesesatannya.

Ke·tiga
Yang terdapat dalam Ayat 25

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Maka pemuka-pemuka orang yang kafir di antara kaumnya berkata) kepada para pengikut mereka, ("Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kalian, yang bermaksud hendak menjadi seorang yang lebih tinggi) lebih mulia dan berpengaruh (dari kalian) maksudnya ia ingin menjadi orang yang banyak pengikutnya, dan para pengikutnya adalah kalian sendiri. (Dan kalau Allah menghendaki) supaya tidak disembah selain daripada-Nya (tentu Dia mengutus beberapa Malaikat) untuk menyampaikan hal tersebut, tidak mengutus manusia. (Belum pernah kami mendengar seruan yang seperti ini) yang diserukan oleh Nabi Nuh, maksudnya ajaran tauhid (pada masa nenek moyang kami yang dahulu) yakni umat-umat terdahulu.
««•»»
But the council of his people, who disbelieved, said, to their followers, ‘This is just a human being like you who desires to gain superiority, to have the honour, over you, by acquiring followers, you being [his] followers. And had God willed, that none other than Him be worshipped, He would have sent down angels, with that [Message], and not [assigned] a human being [for it]. We never heard of such, an affirmation of God’s Oneness as that which Noah summons [us], among our forefathers, [among] past communities.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 23[AYAT 25]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
24of118
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=23&tAyahNo=24&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#23:24

[023] Al Mu'minuun Ayat 023

««•»»
Surah Al Mu'minuun 23

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ أَفَلَا تَتَّقُونَ
««•»»
walaqad arsalnaa nuuhan ilaa qawmihi faqaala yaa qawmi u'buduu allaaha maa lakum min ilaahin ghayruhu afalaa tattaquuna
««•»»
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah oleh kamu Allah, (karena) sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?"
««•»»
Certainly We sent Noah to his people, and he said, ‘O my people! Worship Allah! You have no other god besides Him. Will you not then be wary [of Him]?’
««•»»

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Dia telah mengutus Nuh kepada kaumnya untuk memberi peringatan kepada mereka tentang azab Allah, bila mereka membuat kemusyrikan kepada-Nya dan mendustakan Rasul-Nya, seraya berkata dengan lemah lembut kepada mereka "Hai kaumku, sembahlah olehmu Allah saja, jangan sekali-kali mempersekutukan-Nya, karena tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak merasa takut akan azab-Nya, lalu menjauhkan diri dari kemusyrikan terhadap-Nya?"

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata, "Hai kaumku! Sembahlah oleh kamu sekalian Allah) taatilah dan esakanlah Allah (karena sekali-kali tidak ada Tuhan bagi kalian selain Dia) lafal Ghairuhu merupakan Isim dari Maa, sedangkan lafal sebelumnya menjadi Khabar dari Maa dan huruf Min adalah huruf Zaidah. (Maka mengapa kalian tidak bertakwa kepada-Nya?") tidak takut kepada azab-Nya, mengapa kalian menyembah selain-Nya?
««•»»
And verily We sent Noah to his people, and he said, ‘O my people, worship God, obey God and affirm His Oneness. You have no [other] god besides Him (ghayruhu is the subject of mā, ‘no’; the preceding [min ilāhin, ‘god’] is the predicate, the min being extra). Will you not then fear?’ His punishment in worshipping [gods] other than Him?
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 22[AYAT 24]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
23of118
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=23&tAyahNo=23&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#23:23