
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
««•»»
tsumma khalaqnaa alnnuthfata 'alaqatan fakhalaqnaa al'alaqata mudhghatan fakhalaqnaa almudhghata 'izhaaman fakasawnaa al'izhaama lahman tsumma ansya/naahu khalqan aakhara fatabaaraka allaahu ahsanu alkhaaliqiina
««•»»
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik,
««•»»
Then We created the drop of fluid as a clinging mass. Then We created the clinging mass as a fleshy tissue. Then We created the fleshy tissue as bones. Then We clothed the bones with flesh. Then We produced him as [yet] another creature. So blessed is Allah, the best of creators!
««•»»
Kemudian air mani itu Kami kembangkan dalam beberapa minggu sehingga menjadi segumpal darah, dari darah Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu ada bagian dalamnya yang Kami jadikan tulang belulang, dan ada bagian lain unsur daging yang Kami jadikan daging, kemudian tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging, laksana pakaian penutup tubuh, kemudian Kami jadikan makhluk yang (berbentuk) lain, setelah ditiupkan Roh ke dalamnya, sehingga menjadi manusia yang sempurna, dapat berbicara, melihat, mendengar, berpikir yang tadinya hanya merupakan benda mati saja. Maka Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Umar bin Khattab r.a. berkata: Keinginanku bersesuaian dengan kehendak Tuhan pada empat perkara.
Pertama
Saya usulkan pada Rasulullah saw supaya di belakang Maqom Ibrahim dijadikan tempat salat,
maka turunlah Firman Allah:
واتخذوا من مقام إبراهيم مصلى
Dan jadikanlah sebahagian maqom Ibrahim tempat salat.
(QS. Al Baqarah [2]:152)
Ke·dua
Saya usulkan kepada Rasulullah saw. supaya istri-istrinya memasang tabir (hijab) bila kedatangan tamu laki-laki, yang kadang-kadang tidak saleh semuanya,
maka turunlah Firman Allah:
وإذا سألتموهن متاعا فاسألوهن من وراء حجاب
Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir.
(QS. Al Ahzab [33]:53)
Ke·tiga
Saya berkata kepada istri-istri Nabi supaya berhenti menimbulkan kesulitan kepada beliau, karena mungkin Allah akan memberi ganti dengan istri-istri yang lebih baik,
maka turunlah Firman Allah:
عسى ربه إن طلقكن أن يبدله أزواجا خيرا منكن
Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik dari kamu.
(QS. At Tahriim [66]:5)
Ke·empat
Setelah turunnya ayat 12,13 dan 14 surah Al-Mukminun, maka saya ucapkan Fatabarokallahu ahsanul Khaliqin, dan Rasulullah saw bersabda,
"Demikian itu sesuai dengan yang diturunkan-Nya".
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah) darah kental (lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging) daging yang besarnya sekepal tangan (dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging) menurut qiraat yang lain lafal 'Izhaaman dalam dua tempat tadi dibaca 'Azhman, yakni dalam bentuk tunggal. Dan lafal Khalaqnaa yang artinya menciptakan, pada tiga tempat tadi bermakna Shayyarnaa, artinya Kami jadikan (kemudian Kami jadikan dia sebagai makhluk yang lain) yaitu dengan ditiupkan roh ke dalam tubuhnya.
(Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik) sebaik-baik Yang Menciptakan. Sedangkan Mumayyiz dari lafal Ahsan tidak disebutkan, karena sudah dapat diketahui dengan sendirinya, yaitu lafal Khalqan.
««•»»
Then We transformed the drop [of semen] into a clot, congealed blood. Then We transformed the clot into a [little] lump of flesh (mudgha), a piece of flesh, about the size of what one would be able to chew (mā yumdagh). Then We transformed the lump of flesh into bones. Then We clothed the bones with flesh (a variant reading in both instances [instead of the plurals ‘izāman and al-‘izāma, ‘the bones’] is [singular] ‘azman [and ‘al-‘azma], ‘the bone’; and in all three instances above khalaqnā, means ‘We made it become’ [as opposed to ‘We created’]). Then We produced him as [yet] another creature, by breathing into him [Our] Spirit. So blessed be God, the best of creators!, that is, [the best of] determiners (the specificier noun for ahsana, ‘the best’, has been omitted because it is obvious: khalqan, ‘in terms of creation’).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 13•[AYAT 15]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
14of118
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=23&tAyahNo=14&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#23:14
Then We transformed the drop [of semen] into a clot, congealed blood. Then We transformed the clot into a [little] lump of flesh (mudgha), a piece of flesh, about the size of what one would be able to chew (mā yumdagh). Then We transformed the lump of flesh into bones. Then We clothed the bones with flesh (a variant reading in both instances [instead of the plurals ‘izāman and al-‘izāma, ‘the bones’] is [singular] ‘azman [and ‘al-‘azma], ‘the bone’; and in all three instances above khalaqnā, means ‘We made it become’ [as opposed to ‘We created’]). Then We produced him as [yet] another creature, by breathing into him [Our] Spirit. So blessed be God, the best of creators!, that is, [the best of] determiners (the specificier noun for ahsana, ‘the best’, has been omitted because it is obvious: khalqan, ‘in terms of creation’).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 13•[AYAT 15]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
14of118
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=23&tAyahNo=14&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#23:14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar