Jumat, 27 Maret 2015

[023] Al Mu'minuun Ayat 018

««•»»
Surah Al Mu'minuun 18

وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّاهُ فِي الْأَرْضِ وَإِنَّا عَلَى ذَهَابٍ بِهِ لَقَادِرُونَ
««•»»
wa-anzalnaa mina alssamaa-i maa-an biqadarin fa-askannaahu fii al-ardhi wa-innaa 'alaa dzahaabin bihi laqaadiruuna
««•»»
Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.
««•»»
We sent down water from the sky in a measured manner, and We lodged it within the ground, and We are indeed able to take it away
««•»»

Lalu Allah menurunkan dari langit air hujan dengan kadar yang diperlukan, tidak terlalu lebat sehingga menimbulkan bencana banjir dan tidak sedikit sehingga cukup untuk mengairi kebun-kebun yang memerlukannya.

Dan ada pula tanah-tanah yang memerlukan banyak air, akan tetapi tidak tahan menerima hujan yang lebat, maka air yang diperlukan itu didatangkan dari negeri lain melalui sungai-sungai yang besar seperti negeri Mesir dengan sungai Nilnya yang bersumber di tengah-tengah benua Afrika. Dan di samping membawa air yang diperlukan, juga membawa lumpur yang sangat bermanfaat untuk menambah kesuburan.

Dan sebahagian dari air itu Kami jadikan menetap dalam bumi untuk mengisi sumur-sumur dan parit-parit yang berfungsi dalam bidang irigasi, dan karena air dalam bumi itu bersentuhan pula dengan lapisan logam-logam dan zat kimia lainnya, menyebabkan pula air itu mengandung unsur-unsur kimiawi yang menambah kesuburan tanah, dan bila lewat di lereng gunung-gungung berapi dapat pula menjadi sumber-sumber air panas yang mengandung belerang, dan dapat dijadikan tempat pemandian air panas sangat berguna untuk menyembuhkan penyakit kulit dan sebagainya.

Semua sumber-sumber kenikmatan penggunaan air itu, jika dimanfaatkan dengan rasa syukur ke hadirat Allah, niscaya akan lama dapat dinikmati, akan tetapi awas, sesungguhnya Kami berkuasa pula untuk menghilangkannya, terutama bila tempat-tempat itu dipakai untuk keperluan perbuatan maksiat.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran) berdasarkan kecukupan mereka (lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya) jika demikian mereka pasti akan mati bersama dengan hewan ternak mereka karena kehausan.
««•»»
And We sent down water out of the heaven in measure, that suffices them, and We lodged it within the earth; and We are indeed able to take it away, so that they die of thirst together with their livestock.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 17[AYAT 19]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
18of118
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=23&tAyahNo=18&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#23:18

[023] Al Mu'minuun Ayat 017

««•»»
Surah Al Mu'minuun 17

وَلَقَدْ خَلَقْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعَ طَرَائِقَ وَمَا كُنَّا عَنِ الْخَلْقِ غَافِلِينَ
««•»»
walaqad khalaqnaa fawqakum sab'a tharaa-iqa wamaa kunnaa 'ani alkhalqi ghaafiliina
««•»»
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kamu tujuh buah jalan (tujuh buah langit); dan Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan (Kami).
««•»»
Certainly We created above you the seven tiers[1] and We have not been oblivious of creation.
[1] Apparently, a reference to the seven heavens. Or, ‘seven tracks.’
««•»»

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Dia telah menciptakan di atas manusia tujuh buah langit, sebagian berada di atas sebagian yang lain yang menjadi tempat peredaran bintang-bintang, yang telah dikenal orang sejak dahulu kala, dan telah ditemukan lagi beberapa bintang lainnya oleh ulama falak pada masa kini.

Dan Kami sekali-kali tidaklah lengah terhadap semua ciptaan Kami itu, baik terhadap peredaran-peredaran maupun terhadap yang lainnya, karena peredaran semua planet-planet di angkasa luar itu semua mengikuti peraturan tertentu, yang seandainya Kami lengah terhadapnya, niscaya akan terjadi benturan-benturan planet itu satu sama lain, yang mengakibatkan timbulnya bencana yang tidak dapat diperkirakan hebat dan dahsyatnya, dan memang itupun akan terjadi, akan tetapi waktunya nanti pada Hari Kiamat, di mana segala sesuatunya telah direncanakan di Lauhmahfuz.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kalian tujuh buah jalan) yakni tujuh langit; lafal Tharaaiq ini adalah bentuk jamak dari lafal Thariiqah, dikatakan demikian karena ia adalah jalan-jalan bagi para Malaikat (dan tidaklah Kami terhadap makhluk) yang berada di bawah tujuh langit itu (melupakannya) dengan membiarkan langit itu runtuh menimpa mereka, sehingga mereka binasa semuanya, akan tetapi Kami menahannya supaya jangan runtuh; sebagaimana yang telah disebutkan dalam firman-Nya yang lain, yaitu, "Dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi."
(QS. Al Hajj [22]:65).

««•»»
And verily We created above you seven paths, that is, [seven] heavens (tarā’iq is the plural of tarīqa [so called] because they are the paths used by the angels) and of creation, that lies beneath these [paths], We are never unmindful, lest these should fall upon them and destroy them. Nay, but We hold them back, as [stated] in the verse: And He holds back the heaven lest it should fall upon the earth
[Q. 22:65].

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 16[AYAT 18]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
17of118
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
\http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=23&tAyahNo=17&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#23:17

[023] Al Mu'minuun Ayat 016

««•»»
Surah Al Mu'minuun 16

ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ
««•»»
tsumma innakum yawma alqiyaamati tub'atsuuna
««•»»
Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.
««•»»
Then you will indeed be raised up on the Day of Resurrection.
««•»»

Kemudian sesunguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan dari kuburmu pada Hari Kiamat, untuk dihisab tentang segala amal perbuatanmu selama berada di dunia ini, yang baik akan diberi pahala, yang buruk akan diberi siksa.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan di hari kiamat) untuk menjalani hisab dan pembalasan.
««•»»
Then on the Day of Resurrection you shall surely be raised, for reckoning and requital.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 15[AYAT 17]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
16of118
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=23&tAyahNo=16&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#23:16

[023] Al Mu'minuun Ayat 015

««•»»
Surah Al Mu'minuun 15

ثُمَّ إِنَّكُمْ بَعْدَ ذَلِكَ لَمَيِّتُونَ
««•»»
tsumma innakum ba'da dzaalika lamayyituuna
««•»»
Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.
««•»»
Then indeed you die after that.
««•»»

kemudian sesudah penciptaanmu yang pertama itu, kamu sekalian pasti akan menemui ajalmu yang telah ditentukan.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Kemudian, sesudah itu sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati).
««•»»
Then indeed after that you die.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 14[AYAT 16]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
15of118
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=23&tAyahNo=15&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#23:15

[023] Al Mu'minuun Ayat 014

««•»»
Surah Al Mu'minuun 14

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
««•»»
tsumma khalaqnaa alnnuthfata 'alaqatan fakhalaqnaa al'alaqata mudhghatan fakhalaqnaa almudhghata 'izhaaman fakasawnaa al'izhaama lahman tsumma ansya/naahu khalqan aakhara fatabaaraka allaahu ahsanu alkhaaliqiina
««•»»
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik,
««•»»
Then We created the drop of fluid as a clinging mass. Then We created the clinging mass as a fleshy tissue. Then We created the fleshy tissue as bones. Then We clothed the bones with flesh. Then We produced him as [yet] another creature. So blessed is Allah, the best of creators!
««•»»

Kemudian air mani itu Kami kembangkan dalam beberapa minggu sehingga menjadi segumpal darah, dari darah Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu ada bagian dalamnya yang Kami jadikan tulang belulang, dan ada bagian lain unsur daging yang Kami jadikan daging, kemudian tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging, laksana pakaian penutup tubuh, kemudian Kami jadikan makhluk yang (berbentuk) lain, setelah ditiupkan Roh ke dalamnya, sehingga menjadi manusia yang sempurna, dapat berbicara, melihat, mendengar, berpikir yang tadinya hanya merupakan benda mati saja. Maka Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Umar bin Khattab r.a. berkata: Keinginanku bersesuaian dengan kehendak Tuhan pada empat perkara.

Pertama
Saya usulkan pada Rasulullah saw supaya di belakang Maqom Ibrahim dijadikan tempat salat,

maka turunlah Firman Allah:
واتخذوا من مقام إبراهيم مصلى
Dan jadikanlah sebahagian maqom Ibrahim tempat salat.
(QS. Al Baqarah [2]:152)

Ke·dua
Saya usulkan kepada Rasulullah saw. supaya istri-istrinya memasang tabir (hijab) bila kedatangan tamu laki-laki, yang kadang-kadang tidak saleh semuanya,

maka turunlah Firman Allah:
وإذا سألتموهن متاعا فاسألوهن من وراء حجاب
Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir.
(QS. Al Ahzab [33]:53)

Ke·tiga
Saya berkata kepada istri-istri Nabi supaya berhenti menimbulkan kesulitan kepada beliau, karena mungkin Allah akan memberi ganti dengan istri-istri yang lebih baik,

maka turunlah Firman Allah:
عسى ربه إن طلقكن أن يبدله أزواجا خيرا منكن
Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik dari kamu.
(QS. At Tahriim [66]:5)

Ke·empat
Setelah turunnya ayat 12,13 dan 14 surah Al-Mukminun, maka saya ucapkan Fatabarokallahu ahsanul Khaliqin, dan Rasulullah saw bersabda,
"Demikian itu sesuai dengan yang diturunkan-Nya".

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah) darah kental (lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging) daging yang besarnya sekepal tangan (dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging) menurut qiraat yang lain lafal 'Izhaaman dalam dua tempat tadi dibaca 'Azhman, yakni dalam bentuk tunggal. Dan lafal Khalaqnaa yang artinya menciptakan, pada tiga tempat tadi bermakna Shayyarnaa, artinya Kami jadikan (kemudian Kami jadikan dia sebagai makhluk yang lain) yaitu dengan ditiupkan roh ke dalam tubuhnya.

(Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik) sebaik-baik Yang Menciptakan. Sedangkan Mumayyiz dari lafal Ahsan tidak disebutkan, karena sudah dapat diketahui dengan sendirinya, yaitu lafal Khalqan.
««•»»
Then We transformed the drop [of semen] into a clot, congealed blood. Then We transformed the clot into a [little] lump of flesh (mudgha), a piece of flesh, about the size of what one would be able to chew (mā yumdagh). Then We transformed the lump of flesh into bones. Then We clothed the bones with flesh (a variant reading in both instances [instead of the plurals ‘izāman and al-‘izāma, ‘the bones’] is [singular] ‘azman [and ‘al-‘azma], ‘the bone’; and in all three instances above khalaqnā, means ‘We made it become’ [as opposed to ‘We created’]). Then We produced him as [yet] another creature, by breathing into him [Our] Spirit. So blessed be God, the best of creators!, that is, [the best of] determiners (the specificier noun for ahsana, ‘the best’, has been omitted because it is obvious: khalqan, ‘in terms of creation’).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 13[AYAT 15]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
14of118
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=23&tAyahNo=14&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#23:14

Jumat, 20 Maret 2015

[023] Al Mu'minuun Ayat 013

««•»»
Surah Al Mu'minuun 13

ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ
««•»»
tsumma ja'alnaahu nuthfatan fii qaraarin makiinin
««•»»
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
««•»»
Then We made him a drop of [seminal] fluid [lodged] in a secure abode.
««•»»

Kemudian Kami tempatkan saripati air mani itu dalam tulang rusuk sang suami yang dalam persetubuhan dengan istrinya ditumpahkan ke dalam rahimnya, suatu tempat penyimpanan yang kokoh bagi janin sampai saat kelahirannya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Kemudian Kami jadikan ia) manusia atau keturunan Adam (dari nuthfah) yakni air mani (yang berada dalam tempat yang kokoh) yaitu rahim.
««•»»
Then We made him, namely, man, the progeny of Adam, a drop, a sperm-drop, in a secure lodging, which is the womb.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 12[AYAT 14]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
13of118
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=23&tAyahNo=13&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#23:13

[023] Al Mu'minuun Ayat 012

««•»»
Surah Al Mu'minuun 12

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ
««•»»
walaqad khalaqnaa al-insaana min sulaalatin min thiinin
««•»»
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
««•»»
Look! They are themselves the agents of corruption, but they are not aware.
««•»»

Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Ada segolongan ahli tafsir menyatakan, bahwa yang dimaksud dengan manusia di sini ialah keturunan Adam termasuk kita sekalian, yang berasal dari air mani. Jika diadakan penyelidikan yang seksama, maka sebenarnya air mani itupun berasal dari tanah setelah melalui beberapa proses perkembangan. Makanan yang merupakan hasil bumi, yang di makan oleh manusia, dalam alat pencernaannya berubah menjadi cairan yang bercampur dengan darah yang menyalurkan bahan-bahan hidup dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia ke seluruh bagian anggotanya. Dan jika manusia itu meninggal dunia dan dimasukkan ke dalam kubur di dalam tanah, maka badannya akan hancur lebur dan kembali menjadi tanah lagi, sesuai dengan Firman Allah:

منها خلقناكم وفيها نعيدكم ومنها نخرجكم تارة أخرى
Artinya:
Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain.
(QS. Thahaa [20]:55)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan) Allah telah berfirman, (Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia) yakni Adam (dari suatu sari pati) lafal Sulaalatin berasal dari perkataan Salaltusy Syai-a Minasy Syai-i, artinya aku telah memeras sesuatu daripadanya, yang dimaksud adalah inti sari dari sesuatu itu (berasal dari tanah) lafal Min Thiinin berta'alluq kepada lafal Sulaalatin.
««•»»
And, by God, We certainly created man, Adam, from an extraction (min sulālatin, derives from [the verbal expression] salaltu’l-shay’a mina’l-shay’, ‘I drew one thing out of another’, meaning, ‘I extracted it therefrom’) his [Adam’s] substance being, of clay (min tīnin is semantically connected to sulālatin, ‘an extraction’).

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
ASBABUN NUZUL
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Said ibnu Jubair yang menceritakan, bahwa tersebutlah orang-orang Quraisy selalu bagadang di sekitar Kakbah, tetapi mereka tidak melakukan tawaf ke sekelilingnya, dan mereka hanya membangga-banggakannya saja. Maka Allah menurunkan firman-Nya, "Dengan membanggakan diri terhadap Alquran itu dan mengucapkan perkataan-perkataan keji terhadapnya di waktu kalian bercakap-cakap di malam hari."
(QS. Al Mu'minun [23]:67)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 11[AYAT 13]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
12of118
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=23&tAyahNo=12&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#23:12

Rabu, 04 Maret 2015

[023] Al Mu'minuun Ayat 011

««•»»
Surah Al Mu'minuun 11

الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
««•»»
alladziina yaritsuuna alfirdawsa hum fiihaa khaaliduuna
««•»»
(ya'ni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.
««•»»
When they are told, ‘Do not cause corruption on the earth,’ they say, ‘We are only reformers!’
««•»»

Yaitu surga Firdaus yang paling tinggi, yang di atasnya berada Arasy Allah Yang Maha Pemurah, dan mereka kekal di dalamnya.

Umar meriwayatkannya sebuah hadis dimana Rasulullah saw bersabda di antaranya:
أنزل عليّ عشر آيات من أقامهن دخل الجنة (فقرأ) قد أفلح المؤمنون.
Telah diturunkan kepadaku sepuluh ayat: Barangsiapa yang menegakkannya akan masuk surga" lalu ia membaca 10 ayat ini dari permulaan surah Al-Mukminun.
(H.R. Tirmizi)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Yakni yang akan mewarisi surga Firdaus) yaitu surga yang tempatnya paling tinggi. (Mereka kekal di dalamnya) di dalam ayat-ayat yang telah lalu terkandung isyarat yang menunjukkan tempat kembali di akhirat. Hal ini sangat relevan bila disebutkan hal-hal yang menyangkut masalah permulaan atau asal kejadian, sesudah pembahasan tadi.
««•»»
who shall inherit Paradise (al-firdaws), the name of a garden, the highest of the gardens of Heaven — wherein they will abide; herein is an allusion to the Return [in the Hereafter] and so it is fitting that the Beginning [of creation] should be mentioned next:
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 10][AYAT 12]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
11of118
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=23&tAyahNo=11&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#23:11

[023] Al Mu'minuun Ayat 010

««•»»
Surah Al Mu'minuun 10

أُولَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ
««•»»
ulaa-ika humu alwaaritsuuna
««•»»
Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi,
««•»»
It is they who will be the inheritors,
««•»»

Mereka yang memiliki tujuh sifat yang mulia itu akan mewarisi surga, disebabkan amal kebaikan mereka selama hidup di dunia.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi) bukan selain mereka.
««•»»
Those, they are the inheritors, and none other than them,
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 9][AYAT 11]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
10of118
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=23&tAyahNo=10&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#23:10

[023] Al Mu'minuun Ayat 009

««•»»
Surah Al Mu'minuun 9

وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ
««•»»
waalladziina hum 'alaa shalawaatihim yuhaafizhuuna
««•»»
Dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.
««•»»
and who are watchful of their prayers.
««•»»

Memelihara Salat Yang Lima Waktu.

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan sifat yang ketujuh , yaitu orang mukmin yang berbahagia itu selalu memelihara dan memperhatikan salatnya yang lima waktu secara sempurna dalam waktunya yang telah ditentukan dengan memenuhi persyaratan dan sebab-sebabnya. Ayat ini tidak sama dengan ayat kedua di atas, sebab di sana disebutkan bahwa mereka khusyuk dalam salatnya, sedangkan di sini disebutkan bahwa mereka selalu memelihara salat dengan tertib dan +teratur. Kelompok ayat-ayat ini dimulai dengan menyebutkan salat dan disudahi pula dengan menyebut salat, hal ini memberi pengertian betapa pentingnya salat yang telah di jadikan tiang agama. Barangsiapa yang mendirikan salat sungguh ja telah mendirikan agama dan barangsiapa yang meninggalkan salat, sungguh ia telah merobohkan agama.

Tersebut pula dalam sebuah hadis Nabi saw:
اعلموا أن خير أعمالكم الصلاة ولا يحافظ على الوضوء إلا مؤمن.
Ketahuilah bahwa sebaik-baik amal perbuatanmu ialah salat, dan tidak ada orang yang selalu berusaha dalam keadaan berwudu melainkan seorang yang beriman.
(H.R. Ibnu Majah)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan orang-orang yang terhadap salat mereka) dapat dibaca dalam bentuk jamak dan mufrad, yakni Shalawaatihim dan shalaatihim (mereka memeliharanya) mereka mengerjakannya tepat pada waktu-waktunya.
««•»»
And who are watchful of their prayers (may be read as plural, salawātihim, ‘their prayers’, or singular, salātihim, ‘their prayer’) observing them at their appointed times.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 8][AYAT 10]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
9of118
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=23&tAyahNo=9&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#23:9

[023] Al Mu'minuun Ayat 008

««•»»
Surah Al Mu'minuun 8

وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ
««•»»
waalladziina hum li-amaanaatihim wa'ahdihim raa'uuna
««•»»
dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
««•»»
and those who keep their trusts and covenants,
««•»»

Memelihara Amanat-amanat Yang Dipikulnya Dan Menepati Janjinya.

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan sifat keenam dari orang mukmin yang beruntung itu, ialah suka memelihara amanat-amanat yang dipikulnya, baik dari Allah SWT ataupun dari sesama manusia, yaitu bilamana kepada mereka dititipkan barang atau uang sebagai amanat yang harus disampaikan kepada orang lain, maka mereka benar-benar menyampaikan amanat itu sebagaimana mestinya, dan tidak berbuat khianat. Demikian pula bila mereka mengadakan perjanjian, memenuhinya dengan sempurna. Mereka menjauhkan diri dari sifat kemunafikan seperti tersebut dalam sebuah hadis yang masyhur. yang menyatakan, tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu berbicara suka berdusta, jika menjanjikan sesuatu suka menyalahi dan jika diberi amanat suka berkhianat.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan orang-orang yang terhadap amanat yang dipercayakan kepada mereka) dapat dibaca secara jamak dan mufrad, yakni Amaanaatihim dan Amaanatihim (dan janji mereka) yang mereka adakan di antara sesama mereka atau antara mereka dengan Allah, seperti salat dan lain-lainnya (mereka memeliharanya) benar-benar menjaganya.
««•»»
And who are keepers of their trusts (may be read as plural, amānātihim, ‘their trusts’, or singular, amānatihim, ‘their trust’) and covenants, [made] between them, or between them and God, such as [the observance of] prayer and so on.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 7][AYAT 9]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
8of118
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=23&tAyahNo=8&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#23:8